Bermula dari hobi membaca, saya mengunjungi tempat-tempat yang menyediakan bacaan.
Berbekal uang puluhan ribu saya mengunjungi toko buku di pusat kota. Niatnya pengen beli novel. Tetapi tidak ada novel yang saya minati. Lalu beralih ke rak buku komik. Singkat cerita satu komik saya pilih untuk dibawa pulang.
Beberapa saat setelah membacanya setengah buku, saya merasa ada yang kurang. Biasanya saat membaca sebuah buku fiksi, saya akan merasa seru saat konflik sudah mulai memuncak.
Ada beberapa hal yang saya rumuskan:
Saya terbiasa membaca novel, dalam novel saya bisa membayangkan isi tulisan. Sedangkan dalam komik latar dan suasana terdapat dalam gambar, yang berupa tulisan adalah dialog antar tokoh.
Pembaca novel seperti saya hanya terpaku tulisan. Lupa 'membaca' gambar komik. Sehingga saya membacanya dengan cepat.
Baiklah, saya akan mencoba mengulangi membacanya lagi! Mungkin dengan begitu saya akan mulai bisa 'membaca' gambar.
Berbekal uang puluhan ribu saya mengunjungi toko buku di pusat kota. Niatnya pengen beli novel. Tetapi tidak ada novel yang saya minati. Lalu beralih ke rak buku komik. Singkat cerita satu komik saya pilih untuk dibawa pulang.
Beberapa saat setelah membacanya setengah buku, saya merasa ada yang kurang. Biasanya saat membaca sebuah buku fiksi, saya akan merasa seru saat konflik sudah mulai memuncak.
Ada beberapa hal yang saya rumuskan:
Saya terbiasa membaca novel, dalam novel saya bisa membayangkan isi tulisan. Sedangkan dalam komik latar dan suasana terdapat dalam gambar, yang berupa tulisan adalah dialog antar tokoh.
Pembaca novel seperti saya hanya terpaku tulisan. Lupa 'membaca' gambar komik. Sehingga saya membacanya dengan cepat.
Baiklah, saya akan mencoba mengulangi membacanya lagi! Mungkin dengan begitu saya akan mulai bisa 'membaca' gambar.